Esports

Duel Antar Sahabat di Tekken 7 yang Luluhkan Hati

Ryan Maldini
24/09/2019 16:04 WIB
Duel Antar Sahabat di Tekken 7 yang Luluhkan Hati
Sama-sama Berjuang, Hanya Satu Sampai Ujung...

Kala pertumbuhan esports sedang mekar-mekarnya di Jepang, banyak anak muda yang dambakan kesempatan berkarir di bidang ini, khususnya karena tergiur iming-iming hadiah uang yang bisa mereka peroleh dari sejumlah turnamen gim di luar sana.

Kesempatan ini baru terbuka manakala pemerintah Jepang, via Japan eSports Union (JeSU), menetapkan regulasi baru yang telah melegitimasi atlet esports untuk cabang-cabang tertentu agar 'bebas' dari batasan nominal hadiah turnamen ataupun 'belenggu' aturan perjudian yang sebelumnya telah mengebiri penghasilan utama para gamer profesional asal negeri Sakura.

Nah, proses legitimasinya sendiri berupa 'License System', yakni lisensi pro gamer dari developer gim kondang di Jepang yang telah ditunjuk oleh JeSU. Sesuai kultur gim di sana, maka sebagian besar produk gimnya adalah genre fighting games, dan salah satunya adalah Tekken, oleh BANDAI NAMCO Entertainment.

Jalur resmi yang menyediakan lisensi pro gamer untuk Tekken 7 adalah MASTERCUP Try, sebuah event rutin setiap tahun bagi komunitas gamer Tekken yang memperebutkan tiga jatah penerima JeSU Pro License, dari ratusan pemain amatir di Jepang. Pertaruhan besar yang diperjuangkan di sini akhirnya mempertemukan dua sahabat saling berebut jatah terakhir menuju jalur pro gamer...

Genki 'Gen' Kumisaka dan Kouki Oyama, sama-sama menekuni permainan Tekken 7, sudah berteman sejak kecil di kota Fukuoka. Keduanya sering meluangkan waktu latihan bersama, bahkan mengikuti turnamen yang sama pula. Meski belum pernah raih hasil maksimal, tapi kegigihannya kerap menyulitkan pemain unggulan di event-event besar seperti EVO, Evo Japan, Thaiger Uppercut, ataupun Summer Jam.


Keduanya pun ikuti MASTERCUP - Try Tokyo 2019 dengan harapan satu, yakni menembus jajaran pro sekaligus ubah nasib peruntungan mereka. Di saat posisi finalis sudah dikunci oleh pemain lain, Gen dan Kouki ditakdirkan harus jalani duel akhir demi perebutan posisi 3 dan 4, sebagai upaya terakhir wujudkan mimpi. Duel sahabat, teman latihan, tak terhindarkan...

"Gen Kouki datang ke event ini bersama seorang teman. Seseorang yang selalu diajak berlatih bareng, satu kota kelahiran, kawan senasib, dan kini keduanya harus saling bersaing rebut jatah terakhir lisensi pro gamer di sini," ujar caster event yang gambarkan kedekatan antara Genki 'Gen' Kumisaka dan Kouki Oyama. "Ini dia, duel sahabat..satu pihak tersakiti namun jadi momen paling berarti bagi pihak lainnya."

Pertandingan antara dua pemain yang saling kenal maka lazimnya bakal terkesan monoton bagi penonton karena keduanya bisa menebak gaya permainan masing-masing, bahkan gerakan antisipasinya. Tapi, kali ini Gen dan Kouki memperlihatkan kengototan untuk menang dari awal hingga akhir. Memakai karakter Shaheen, Gen tampil lebih dominan berkat efektivitas beberapa parry dan slide, dan unggul 1 - 0. Namun, Julia milik Kouki menyerang balik di gim kedua dan seimbangkan skor, 1 - 1.

Partai penentuan jadi lebih sengit, di mana kedua sahabat ini tak saling kendurkan serangan. Pertahanan kokoh dari Kouki dibombardir oleh jurus-jurus Shaheen yang seakan hanya menunggu waktu tepat agar masuk secara telak dan hempaskan harapan sang sahabat. Penonton pun terbawa suasana, terdengar pekik-pekik kecil sepanjang streaming memberi dorongan semangat kepada kedua pemain. Detik-detik terakhir, saat posisi 2 - 2, kedua hero juga menyisakan sedikit darah, momentum sesaat dimanfaatkan Gen untuk layangkan serangan penutup..


"Itu dia luapan perasaannya, menang atau kalah. Lisensinya hanya secarik kertas, tak seberapa nilainya, tapi berada di atas panggung, di depan kerumunan orang yang seramai ini, dari seluruh negara di dunia, kamu bertanding lawan sahabatmu di ajang sebesar itu - itulah inti semuanya!" tandas sang komentator, Majin Obama, via Kotaku.

Tidak harus selalu partai puncak yang membuat esports itu begitu hype, tapi inti sari dalam kompetisi yang mengharuskan kamu berjuang menjadi lebih baik, walau harus menghadapi lawan, yang sekaligus sahabatmu sendiri sekalipun! Dalam sejarahnya, genre gim fighting memang secara konstan menghadirkan partai-partai emosional yang kadang berujung airmata kebahagiaan, sekaligus pahitnya pengorbanan yang terbuang...

Kalau misalkan Sobat Esports dihadapkan pada pertandingan penentu dengan teman baik atau sahabat sendiri, kesedihan atau kebahagiaan yang kamu rasakan?