Rusia Berencana Ban Apex Legends, Kenapa?

Belakangan ini terdapat sebuah kabar dimana APEX Legends dan beberapa game lainnya akan dilarang peredarannya di negara Rusia.

Hal tersebut lantaran adanya sebuah laporan yang mengatakan bahwa pemerintah Rusia telah menindaklanjuti beberapa konten yang dilarang di berbagai media digital, video game lah salah satunya. Namun, ada apa dengan APEX Legends yang terkena imbasnya?

Singkatnya, sejak Rusia menjadi negara yang tak berhubungan baik dengan negara lain akibat adanya krisis Rusia-Ukraina, beberapa perusahaan besar dunia terpaksa hengkang dari negara tersebut, termasuk industri game.

Nama-nama seperti Ubisoft, EA, dan Epic Games telah menarik penjualanannya dari negara tersebut yang mengakibatkan para pemain di Rusia hanya memiliki akses yang terbatas. Tak berhenti sampai disana, judul game, turnamen, tim dan pemain esports pun terkena imbasnya cukup signifikan akibat adanya hal tersebut.

Sejumlah tim dan pro player tak dapat berpartisipasi di turnamen VALORANT, ALGS, dan CS:GO, sehingga terpaksa mengganti nama atau organisasi mereka demi dapat bermain di turnamen.

Dan saat ini, Rusia telah dikabarkan memperluas sensornya di ranah industri video game yang merupakan faktor utama di bannednya beberapa judul game, APEX Legends sebagai satu nama yang populer.

Berdasarkan sebuah cuitan yang dikirim oleh alphaINTEL, Rusia sedang mempertimbangkan untuk membanned game yang memiliki unsur "Propaganda LGBT". Mereka telah melampirkan beberapa daftar game yang cukup banyak seperti pada gambar berikut;

Russia is considering banning Apex Legends, and other games which they say include "LGBT propaganda" and "the promotion of non-traditional relationships, when they are served as the norm." pic.twitter.com/QKlSRJp6U9

— Apex Legends News (@alphaINTEL) November 11, 2022

Meski belum jelas perincian lebih lanjutnya seperti apa, namun ini berhubungan dengan keputusan anggota parlemen Rusia yang mendukung RUU tentang pelarangan media yang mempromosikan LGBT. Unsurnya mencakup buku, film, iklan, dan konten-konten lainnya.

Jika terdapat warga yang melanggarnya, maka akan dikenakan denda sekitar 400.000 Rubel atau sekitar 103.000.000 Rupiah. Lebih parahnya, jika orang asing yang bersalah maka akan langsung dideportasi dari negara tersebut.

Tentunya aksi tersebut menuai banyak ketidaksukaan para pemain dan beberapa komunitas. Setelah adanya sejumlah kesulitan dalam berpartisipasi di turnamen esports, kini mereka tak akan lagi bermain game esports jika telah dilarang. 

Wah, sayang banget yah sobat esports!