Meski hanya diikuti 4 negara, nomor CrossFire bakal menghadirkan partai keras. Tim tuan rumah Vietnam bakal bertemu tim misterius, Laos. Sedangkan Indonesia bakal menantang Filipina untuk di pertandingan pertamanya.
Analis Tim CrossFire, Bambang Tri Utomo atau yang biasa dipanggil Tommy memberikan gambaran peta kekuatan para peserta. Menurutnya Vietnam tetap akan menjadi pesaing kuat. Selain faktor tuan rumah, Vietnam menampilkan permainan cepat yang kerap menyulitkan tim lawan.
“Dari dua percobaan scrim latihan dengan Vietnam kita sudah mempelajari beberapa titik-titik krusial mereka, mulai dari strategi yang merekap pakai (bermain cepat) yang bisa dibilang sangat menguntungkan untuk tim Indonesia, yang sangat disiplin dari awal Pelatnas. Kuncinya adalah fokus dan disiplin,” jelas Tommy.
Sedangkan Filipina yang akan menjadi lawan Indonesia di laga pertama, bukan tim sembarangan. Indonesia dan Filipina sendiri bisa dibilang musuh bebuyutan di ranah esports. Kedua negara saling berlomba dan mengalahkan dalam scene esports internasional.
“Untuk FIlipina sendiri bisa dibilang tim yang sejak awal sudah scrim latihan dengan tim Indonesia. Di awal Pelatnas jujur saja skor kita kalah jauh saat bertemu dengan Filipina. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin padunya anggota skuad, kita bahkan sudah bisa memenangi beberapa map dan roung-round krusial. Jadi nanti di SEA Games kita tinggal beradu skill on-the-spot dan LAN Mentalitas, karena Ketika bertemu di LAN skill saja sudah tidak menjadi jaminan bisa peroleh kemenangan,” sambungnya.
Sedangkan negara terakhir, Laos juga tak bisa dianggap enteng. Tak pernah kedengaran ikut serta dalam kompetisi CrossFire membuat Laos seperti tim misterius yang berpotensi menjadi batu Dungangan negara lain.
“Laos situasinya mirip dengan tim Indonesia, dimana di Laos saat ini tidak ada publisher untuk game CrossFire, namun mereka tetap ikut bertanding, bandingkan dengan negara lain yang masih ada CF-nya tapi urung ikut serta. Selama ini tim CrossFire Indonesia sudah sering ikut CFS tapi belum pernah mendengar atau bertemu dengan tim Laos. Tapi kita tetap akan mewaspadai mereka,” tutupnya.
Tim CrossFire sendiri akan bertanding 21 – 22 Mei 2022 dengan menggunakan sistem double-elimination. Kemenangan atas Filipina tentu akan menjadi langkah awal yang bagus jika ingin mewujudkan target medali emas.
Dukung terus perjuangan atlet esports Indonesia di ajang SEA Games 2021, Vietnam!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|