7 Tim Esports Tanah Air Terbaik di Tahun 2020

Billy Rifki
25/12/2020 12:47 WIB
7 Tim Esports Tanah Air Terbaik di Tahun 2020
Esports.ID

Menghitung hari ke penghujung 2020, sudah banyak turnamen esports melahirkan tim-tim juara. Ada yang sukses mempertahankan gelar, ada juga yang wujudkan impian jadi pemenang terbaru. Prestasi tim-tim tanah air tak ikut surut meski hajatan turnamen beralih ke online event. Diantara para pengharum bangsa masih semangat tancap gas demi berkibarnya bendera Indonesia.

Di artikel kali ini, Esports.ID ingin memberikan apresiasi kepada 7 tim esports paling gemilang di tahun 2020. Daftar dibawah ini tidak menentukan ranking dari yang terbaik atau dipilih secara acak. Penilaian terbaik bisa berdasarkan prestasi secara umum atau kesuksesan satu atau dua divisi tertentu sepanjang tahun. Siapa saja 7 tim esports terbaik tanah air 2020?

- BIGETRON RA

Berulang kali Bigetron RA menunjukan kalau mereka adalah rajanya PUBG Mobile Indonesia dan juga dunia. Para alien berbakat ini sedang mengincar trofi PMGC alias PUBG Mobile Global Championship. Mereka baru saja lolos ke league finals usai finish di peringkat 2 selama mengarungi super weekdays dan 4 kali super weekend.

BTR RA sudah mengumpulkan trofi lain di tahun 2020 sebelum bertarung di PMGC. Diantaranya PMPL SEA Season 2, PMPL Indonesia, PMWL East dan kalau mau dihitung dari akhir tahun 2019, mereka adalah pemenang PMCO Fall Split.

Percaya diri tinggi ditunjang dengan bakat serta tim kompak membuat Bigetron RA jadi tim PUBG Mobile sempurna sejak awal kiprah mereka. Rasanya, kalau tim ini ikut turnamen apapun, tergantung kemauan pemainnya saja mau juara atau tidak.

Kehebatan Bigetron di ranah PUBG M juga tertular ke tim ladies mereka. Belletron Ace juga sempat menorehkan prestasi dengan juara di DG League.

- BOOM Esports

DOTA 2 di Indonesia memang sudah redup, namun masih ada tim yang coba mengharumkan nama bangsa lewat game ini. BOOM Esports selaku tim paling bergelimang prestasi di kancah lokal tetap konsisten mengikuti turnamen regional, tak jarang mereka mencapai babak akhir kompetisi.

Sayangnya, BOOM lebih sering finish diperingkat dua ketika tampil di ajang luar. Dari catatan liquipedia, ada empat kali turnamen BOOM finish jadi runner up. Diantaranya event ESL One Birmingham Online,  BTS Pro Series Season 2 dan 3 serta ESL One Thailand. BOOM juga merasakan tiga kali tumbang di semifinal alias lower bracket finals seperti saat World E-sports Legendary League, ESL One Los Angeles dan paling terakhir DOTA Summit 13 Online.

Meski belum beruntung soal angkat trofi, kinerja BOOM tetap patut diapresiasi. Dengan situasi DOTA nasional yang makin kabur, BOOM tetap berusaha maksimal untuk menunjukan kalau DOTA di Indonesia belum mati dan tim tanah air masih layak disegani.

- RRQ Hoshi

Sang raja seperti berbulan madu di tahun 2020. Gelar MPL Season 5 sukses mereka kantongi di bulan April, selang tiga bulan kemudian turnamen perdana MPL Invitational juga sukses dibawa pulang.

Paling berkesan adalah keberhasilan Lemon cs memenangkan trofi MPL ketiga sekaligus tim pertama yang berhasil back to back di MPL Season 6. Perjuangan RRQ pun tak mudah. Banyak pertaruhan yang mereka lakukan demi duduk di tahta.

Mulai dari pertaruhan mempromosikan XIN dari MDL ke MPL di MPL S5, kemudian sosok XIN ditepikan demi memberi ruang bayi Alien, Alberttt ke tim utama. Sampai akhirnya formasi dua core berhasil dimatangkan RRQ Hoshi untuk memenangkan MPL S6.

Di depan mata, target RRQ selanjutnya adalah M2 yang berlangsung Januari. Apakah rentetan kesuksesan mereka di 2020 bisa jadi momentum untuk menjadi juara dunia Mobile Legends?

- Alter Ego

Musim-musim MPL sebelum di Season 6, Alter Ego tak lebih dilabeli sebagai kuda hitam, penantang juara atau sekedar tim pengaman playoffs. Namun, 2020 bisa dikatakan jadi musim terbaik mereka.

Bagaimana tidak, modifikasi roster mereka dengan mendatangkan Udil, mempromosikan PAI jadi tim inti serta kematangan pilar andalan macam Celiboy, Ahmad dan LeoMurphy berhasil mengantar AE ke laga final MPL pertama mereka.

Memang, AE belum sanggup juara terlepas dari performa epik yang mereka tunjukan. Namun, ketajaman AE belum hilang di turnamen MPLI 2020. Merebut gelar juara dengan torehan tak terkalahkan sejak babak pertama hingga akhir series grand final. Sebelumnya, AE juga sempat menjuarai Nimo TV MLBB Arena.

- EVOS Free Fire

Juara dunia Free Fire dari Indonesia, EVOS Esports juga masih gemilang di 2020. Mr05 cs berhasil menang di turnamen komunitas sampai skala nasional. Persis sebelum pergantian tahun ke 2020, EVOS menjuarai Piala Mas Gibran. Berlanjut ke IGC 2020 dan di November lalu memenangkan Free Fire Red Bull Gold League.

Meski ada beberapa turnamen yang lepas dari kekuasaan mereka seperti di FFIM, EVOS tetap jadi yang paling konsisten ketika tampil. Setidaknya, sedikit kegagalan EVOS menunjukan persaingan tim Free Fire tanah air mulai sengit dan tim Harimau Putih bisa mendapatkan perlawanan yang baik.

- Morph Team

Label tim baru bukan berarti Morph Team bisa diremehkan. Organisasi yang lengket dengan image Reza Arap ini sudah menorehkan beberapa prestasi gemilang, terutama di kancah PUBG Mobile.

Piala perdana Morph Team datang di bulan Maret, atau sebulan pasca peresmian tim, mereka sudah menjuarai Dunia Games League. Tim yang sebelumnya bernama WAW Esports ini tampil dominan sepanjang grand final dengan mengumpulkan total 3 kali chicken dinner dari 8 ronde yang dimainkan. Makin membanggakan, mereka bisa berdiri di atas sang raja PUBG Mobile Indonesia, Bigetron Alpha khusus di turnamen ini.

Selang beberapa waktu, Morph kembali angkat piala di Baparekraf Game Prime 2020. Dari 10 pertandingan yang berlangsung ketat, Morph Team akhirnya menang karena mampu hasilkan Chicken Dinner sebanyak 3 kali. Konsistensi Morph Team dalam tiap pertandingannya membawa mereka finish di peringkat satu dengan perolehan total 155 poin.

Tak cuma sangar di PUBG Mobile, Morph juga juara di Lokapala Melon Minor Tournament. Mereka sukses mengalahkan 55 tim peserta lain dalam permain MOBA karya anak bangsa yang masih sangat baru.

- XCN

2020 menjadi tahun kebangkitan untuk XCN atau Executioners. Organisasi esports tertua di Indonesia ini mulai aktif kembali ke jalur juara lewat bakat-bakat di Valorant. Title esports bergenre FPS terbaru ini memang sedang hype di Indonesia, dan XCN mampu jadi salah satu tim pertama yang menguasai scene ini.

Beberapa trofi yang sudah XCN bawa pulang ke kabinet piala mereka adalah gelar Piala Walikota Esports 2020 Batu, Operation One Championship, Kurn cs juga memenangkan PVP Esports Season 2 Open Championship dan berhak mewakili Indonesia di ajang PVP Esports Final Regional. Terakhir di bulan ini, mereka mempersembahkan piala B.E.S.T Arena Valorant Edition usai mengalahkan berbagai tim kuat seperti RRQ Endeavour, NXL dan Morph Team.

XCN tampaknya tak pernah kehabisan cara untuk menemukan pemain esports terbaik. Bahkan mereka sering dijadikan "akademi" bagi tim esports lain ketika mencari pemain muda potensial.

Itu dia tujuh tim esports terbaik di Indonesia tahun 2020. Apakah tim jagoanmu termasuk? Kalau tidak, sampaikan di kolom komentar tim mana yang layak disebut sebagai terbaik tahun ini beserta alasannya yah!